Dualisme kepengurusan yang terjadi di Arema saat ini belum juga selesai. Pertemuan yang dilakukan di Surabaya, Minggu (04/09) juga belum menemukan hasil. Akhirnya, semua keputusan dikembalikan pada PSSI.
Seperti diberitakan sebelumnya, ada 2 opsi yang muncul dalam pertemuan itu namun akhirnya belum diketahui hasil yang jelas. Bahkan menurut sumber ONGISNADE, ada beberapa hal lain yang terjadi dalam pertemuan tersebut. Sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut sebenarnya Lucky Acub Zainal ikut, namun Rendra Kresna meminta agar pertemuan tersebut hanya ia dan M Nur karena yang dibicarakan adalah ditingkatakan yayasan.
Sumber tersebut juga menyebutkan jika Rendra menawarkan ke M Nur agar kondisi kembali ‘nol-nol’, maksudnya pengunduran diri Rendra sebagai bendahara Yayasan Arema dibatalkan dan pemecatan M Nur sebagai ketua Yayasan Arema juga dipulihkan. Selain itu, 2 opsi yang diberikan kepada M Nur seperti diberitakan sebelumnya juga ditawarkan.
Namun dari hal-hal yang ditawarkan itu, M Nur menolak semuanya dan keputusan kembali menjadi ranah PSSI yang rencananya akan memfasilitasi kembali pertemuan Selasa (06/09).
Menanggapi hal itu, pendiri Arema, Lucky Acub Zainal mengatakan sepakat jika PSSI yang akhirnya memutuskan. “Pertemuan kemarin deadlock karena ada pihak yang memperjuangkan Iwan Budianto. Pihak tersebut memperjuangkan hal yang tidak mungkin. Ini bukan masalah person, namun prosesnya yang tidak benar,” lugas Sam Ikul-panggilan akrabnya- saat ditemui dirumahnya, Senin (05/09).
Menurut Sam Ikul, PSSI harus tegas dalam masalah Arema. Ketika ada masalah dimana tidak bisa diselesaikan sendiri harus induk organisasi yang tegas dalam memutuskan. “Ya ibaratnya pertengkaran antara kakak adik, seharusnya diselesaikan sendiri. Kalau tidak bisa, baru sama bapak dan ibu,” ujar Sam Ikul. (onn/mia)

Konflik belum selesai, akhirnya PSSI yang harus memutuskan. (Foto: Ongisnade)
Sumber tersebut juga menyebutkan jika Rendra menawarkan ke M Nur agar kondisi kembali ‘nol-nol’, maksudnya pengunduran diri Rendra sebagai bendahara Yayasan Arema dibatalkan dan pemecatan M Nur sebagai ketua Yayasan Arema juga dipulihkan. Selain itu, 2 opsi yang diberikan kepada M Nur seperti diberitakan sebelumnya juga ditawarkan.
Namun dari hal-hal yang ditawarkan itu, M Nur menolak semuanya dan keputusan kembali menjadi ranah PSSI yang rencananya akan memfasilitasi kembali pertemuan Selasa (06/09).
Menanggapi hal itu, pendiri Arema, Lucky Acub Zainal mengatakan sepakat jika PSSI yang akhirnya memutuskan. “Pertemuan kemarin deadlock karena ada pihak yang memperjuangkan Iwan Budianto. Pihak tersebut memperjuangkan hal yang tidak mungkin. Ini bukan masalah person, namun prosesnya yang tidak benar,” lugas Sam Ikul-panggilan akrabnya- saat ditemui dirumahnya, Senin (05/09).
Menurut Sam Ikul, PSSI harus tegas dalam masalah Arema. Ketika ada masalah dimana tidak bisa diselesaikan sendiri harus induk organisasi yang tegas dalam memutuskan. “Ya ibaratnya pertengkaran antara kakak adik, seharusnya diselesaikan sendiri. Kalau tidak bisa, baru sama bapak dan ibu,” ujar Sam Ikul. (onn/mia)
0 Response to "Akhirnya , PSSI Yang Harus Menyelesaikan"
Posting Komentar
Select Profil Anonymous Jika Anda Tak Mempunyai ID..
Terimakasih..^_^